
Perilaku dari masing-masing fungsi dan kapan harus memakai fungsi deklarasi atau fungsi ekspresi akan dibahas pada sesi ini. Rumus kedua fungsi ada dibawah ini:
Function declaration:
Function declaration:
Function indentifier(ParameterList(optional)){Function body}
Function Expression:
Function indentifier[optional](ParameterList[optional]){Function body}
Jadi, fungsi ekspresi boleh saja tidak ada nama, artinya fungsi akan menjadi benar ketika fungsi ekspresi di taruh di dalam/di assign ke dalam sebuah variabel.
Contoh:
Contoh:
Func. Declaration
function tampilPesan(nama){
alert('halo '+nama);
}
Func. Expression
var tampilPesan = function (nama){
alert('halo '+nama);
}
Perbedaan lebih lanjut
↳ Lebih flexibel (dapat ditulis dimanapun) → dapat ditulis deklarasi fungsi sebelum/sesudah pemanggilan fungsi. Hal ini terjadi karena di dalam javascript terdapat konsep namanya hoisting, karena deklarasi sebuah function pasti disimpan lebih dahul di dalam memori.
↳ Mudah dipaham untuk pemula.
+Func. Expresi
↳ Harus didefinisikan terlebih dahulu sebelum dipanggil
↳ Lebih powerfull, karena kita bisa membuat function ekspressi sebagai closure. Atau bisa menjadi argument untuk function lain. Bisa dibuat sebagai IIFE (Immediately Invoked Function Expression).
Contoh:
Contoh:
var tampilPesan = function(nama){
alert('halo '+nama);
}
tampilPesan('Riventus');
↳F. Ekspresi juga digunakan pemrograman javascript lebih lanjut dan lebih modern (functional programming) dan JQuery (konsep F. ekspresi ada).
0 comments:
Post a Comment